Jumat, 19 Desember 2008

Cara-cara Nabi Mendidik Anak

Assallamua'alikum.

Pertama : Panduan Dasar untuk Orang Tua dan Pendidik
a Keteladanan

Keteladanan yang baik membawa kesan positif dalam jiwa anak. Oleh karena itu,Rasulullah SAW memerintahkan agar oranng tua bersikap jujur dan menjadi teladan kepada anak-anak mereka. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa berkata kepada anaknya, “Kemarilah!(nanti kuberi)’ kemudian tidak diberi maka ia adalah pembohong (HR.Ahmad dari Abu Hurairah) Orang tua dituntut agar menjalankan segala perintah Allah swt dan Sunah Rasul-Nya, menyangkut perilaku dan perbuatan. Karena anak melihat mereka setiap waktu. Kemampuan untuk meniru sangat besar.
b Memilih waktu yang tepat untuk menasehati

Rasulullah SAW selalu memperhatikan waktu dan tempat untuk menasehati anak-anak, agar hati anak-anak dapat menerima dan terkesan oleh nasehatnya. Sehingga mampu meluruskan perilaku mereka yang menyimpang dan membangun kepribadian yang bersih dan sehat. 3 pilihan waktu yang dianjurkan : Saat berjalan-jalan atau di atas kendaraan Waktu makan Ketika anak sedang sakit
c Bersikap adil dan tidak pilih kasih

“Bertakwalah kepada Allah dan bersikaplah adillah terhadap anak-anak kalian “ (HR. Muslim) “Orang yang bersikap adil akan (dimuliakan) di sisi Allah di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, yaitu orang yang adil dalam hukumnya, (adil) terhadap keluarga dan apa saja yang mereka pimpin (HR. Muslim)
1. Memenuhi hak-hak anak
2. Mendoakan anak
3. Membelikan mainan
4. Membantu anak agar berbakti dan taat

“Bantulah anak-anakmu agar berbakti! Barangsiapa yang mau melakukannya, ia dapat mengeluarkan sikap kedurhakaan dari diri anaknya (HR. Thabrani)
d Tidak banyak mencela dan mencaci

Kedua : Cara Efektif Mengembangkan Pemikiran Anak

* Menceritakan kisah-kisah Terutama kisah-kisah yang ada dalam al-Qur’an dan Al-Hadist.
* Berbicara langsung, Rasulullah mengajarkan kepada kita agar berbicara dengan anak secara langsung, lugas dan dengan bahasa yang jelas.
* Berbicara sesuai dengan kemampuan akal anak
* Berdialog dengan tenang
* Metode praktis empiris
* Dengan cara mendidik dan mengasah ketajaman indera anak.
* Kebutuhan anak terhadap figure riil, Yakni Rasulullah SAW

Ketiga : Cara efektif membangun jiwa anak
1. Menemani anak
2. Menggembirakan hati anak
3. Membangun kompetisi sehat dan memberi imbalan kepada pemenangnya
4. Memotivasi anak
5. Memberi pujian
6. Bercanda dan bersenda gurau dengan anak
7. Membangun kepercayaan diri seorang anak
9. Membangun kepercayaan ilmiah
10. Bermula dengan mengajarkan Al-qur’an, hadist dan sirah nabawiahnya
11. Membangun kepercayaan ekonomi dan perdagangan
12. Dengan melatih anak melakukan praktik jual beli, mengajaknya ke pasar dan membiarkannya membeli barang yang diinginkannya.
13. Panggilan yang baik
14. Memenuhi keinginan anak
15. Bimbingan terus menerus

Dibanding semua mahluk hidup, masa kanak-kanak manusia adalah paling panjang.
Ini semua kehendak Allah, agar cukup waktu mempersiapkan diri menerima taklif (kewajiban memikul syariat)
e Bertahap dalam pengajaran

Seperti ketika mengajarkan shalat. Dalam hadist dikatakan : “Perintahkanlah anakmu untuk shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka (jika enggan shalat) ketika berumur 10 tahun. Imbalan dan hukuman (Reward and punishment)

dr. Ariani, http://parentingislami.wordpress.com


print this page Print Tulisan
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda.

Krik dan saran syedara sangat di butuhkan untuk kemajuan bersama.